Assalamualaikum wr.wb.
“Semoga
yang menjawab salam saya semakin dipermudah semua urusannya, banyak rezekinya,
selalu diberikan kesehatan, keselamatan, serta sukses dunia dan akhirat. Aamiin yarabbal’alamin”
Kalimat itu sering saya gunakan
ketika saya menjadi moderator suatu acara, presentasi, atau sedikit berbagi
ilmu dengan adik-adik disuatu acara. Awalnya yang menjawab salam hanya
segelintir orang saja yang semangat menjawab salam bahkan ada yang tidak
menjawab sama sekali. Tapi ketika saya mengawali salam dengan beberapa kalimat
seperti contoh diatas, semua orang/peserta/adik-adik yang ada begitu antusias
sekali menjawab salam saya.
Sering kali sesuatu yang kecil
dan sering dianggap remeh memiliki dampak yang luar biasa didalam kehidupan
kita. Kebiasaan yang sering kita lihat ketika masuk kedalam rumah, masuk ruang
kerja, masuk kelas bagi pelajar, masuk kantor, dan bertemu teman. Kita sering lupa
untuk mengucapkan salam karena
kesibukkan masing-masing yang mungkin memang super sibuk hingga kita lupa untuk
mengucap salam. Bahkan ketika mengucapkan salam kita sering dianggap “sok alim, sok islami, fanatik, blabla..”
bisa jadi itu juga merupakan faktor pertama kenapa kita malu untuk mengucapkan
salam.
Mari sejenak merenung, bila hidup
hanya ingin dikomentari oleh manusia sedangkan komentar Allah jauh lebih
penting. Akankah kita terus mengikuti jejak yang salah sementara diri semakin
menua, hidup yang tak lama lantas kita gunakan untuk apa ? kalau bukan untuk
beribadah? Padahal kita selalu mengharap surga tapi enggan untuk berubah.
Kali ini saya akan sedikit
membahas tentang “the miracle of Assalamualaikum”. Saya yakin orang-orang yang
tidak menjawab salam ketika ada yang mengucapkan assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh bukan karena enggan
menjawab tapi mereka belum mengetahui bagaimana dahsyatnya kalimat sapaan salam
umat islam ini. Mungkin dengan tulisan ini bisa memberikan sedikit pengetahuan indahnya berbagi.
Assalamualaikum, kesalamatan atasmu. Setiap orang didunia ini pasti
ingin mendapatkan kesalamatan dimana pun ia berada. Ketika diperjalanan selalu
berdoa semoga selamat sampai tujuan, ketika sakit minta diberikan kesehatan,
bahkan yang sedang sekolah minta selamat agar nilai-nilai memuaskan.
Warahmatullahi, dan Rahmat Allah. Kasih sayang Allah. Siapa yang
tidak ingin mendapatkan kasih sayang dari Tuhannya.
Wabarakutuhu, Barokah atau Berkah. Berkah identik dengan
optimalisasi manfaat. Harta yang berkah artinya harta yang bermanfaat untuk
menolong orang lain, ilmu yang berkah artinya ilmu yang kita miliki bisa memberikan
kontribusi untuk umat, serta umur yang berkah, umur yang digunakan dengan
sebaik mungkin, umur yang yang digunakan untuk menebar manfaat dan mengejar
ridha Allah.
Dahsyat bukan ? ketika kita
bertemu dengan saudara muslim mengucapkan sapaan salam ini setiap hari kita
saling mendoakan. Bukankah ada pepatah yang mengatakan “ tiada kata seindah
doa” di setiap aktivitas kita selalu saling mendoakan. Dalam sapaan islam ini
kita saling mendoakan dalam tiga hal : keselamatan, rahmat Tuhan, dan
keberkahan. Mari tebarkan salam dan senyuman.
Diriwayatkan dari Abdullah bin
‘Amr bin ‘Ash ra, bahwasanya seorang laki-laki bertanya kepada rasulullah saw
“apakah islam yang paling baik itu?” Rasulullah menjawab “ engkau memberi makan dan memberi (mengucapkan) salam kepada orang yang
kamu kenal dan yang belum kamu kenal” (HR. Muttafaqun ‘Alaih)
Semoga kita selalu saling
mengingatkan dan mendoakan. Sedikit pengetahuan yang saya miliki ingin saya
bagikan kepada teman-teman. Semoga bermanfaat ya.
Mari kita budayakan salam, karena
salam adalah cara paling mudah untuk mengikis rasa kebencian, menggerusi
kemarahan, dan mencerahkan pergaulan (Imam Ibnu Hibban).
Selamat
menebar salam.
Wassalamualaikum wr.wb.
Bengkulu, 30 September 2015.