Bissmillah,
Awal masuk kuliah, aku terbiasa
mendengar siaran Radio via handphone jadul kepunyaanku, dengerin radio bisa
dikatakan pelampiasan karena gak ada tv dikosan.tapi lama kelamaan jadi falling in love dengerin Radio. Selain
bisa mendapatkan informasi-informasi terbaru, bisa ikutan menjalin
silahturrahim juga sama penyiarnya.
hari-hari hampir ditemani oleh
radio yang selalu aku buka lewat handphone jadul Nokia tapi bermanfaat banget, atas
izin Allah bisa ketemu sama penyiar-penyiar radio di kampus, sering di ajak
main ke ruang siar, eh ditawarin buat latihan.
Bye the way, jadi penyiar itu gak
segampang yang kita bayangkan yah !! aku pikir enak, mudah, gampang Cuma ngoceh didepan mix, berbicara sendirian.
Dan ternyata ia akan mudah kalo kita terbiasa, biasa belajar, biasa latiham,
dan yang paling penting adalah action.
Perjalanan yang membuat jejak-jejak
perjuangan, awal menjadi penyiar yang menyedihkan. Aku pernah share tentang ini
(baca Catatan Fb: Cerita di Balik Mixer).
Usaha memang tidak pernah
menghianati hasil, aku selalu percaya bahwa kemenangan itu butuh persiapan.
Butuh banyak waktu untukku mempelajari tentang dunia broadcast, dan tentu saja perjalanan belajarku tidak berhenti
sampai disini. Aku akan selalu belajar, apa pun itu. Belajar membentuk pribadi
yang berguna untuk orang lain.
Terimkasih untuk kepercayaan dari
PT. Radio Jazirah Bengkulu yang diberikan untukku, aku takkan pernah
menyia-nyiakan kesempatan ini. akan menjadi jejak dalam kehidupanku agar suatu
hari nanti mereka, mereka yang akan terlahir di dunia ini mengikuti jejak baik
ini ketika nanti aku akan pergi meninggalkan dunia ini.mereka akan membuat
jejak yang baik pula untuk generasi pembuat jejak selanjutnya.
Bukanlah orang yang pintar,
jenius, brilian, dsb. hanya saja memiliki jurus tahan banting. Ah iya perempuan
lemah seperti ini memiliki karakteristik tahan banting meski sudah
terombang-ambingkan oleh ombak kehidupan yang kadang mengharuskan untuk tangguh
dan kuat. Anggap saja ujian yang hadir adalah bentuk kasih sayang Allah kepada
kita.
Toh sekarang diri ini masih saja
diberikan nikmat yang tak terhingga hitungannya, semua kesusahan kemarin, dulu,
adalah masa lalu yang menjadikan diri ini kuat.
“Ketika engkau berada dipuncak ujianmu, dan
engkau masih bertahan dalam kesabaran, kau akan merasakan manisnya kesabaran
itu”
Dan pada akhirnya, aku pengen
ngasih tau teman-teman kalo jadi penyiar radio itu asssikk banget, punya banyak
teman, dapat pengetahuan baru, bisa ngilangin
stress karena tugas kuliah yang menggunung, selain itu aku mendapatkan
banyak buku-buku keren dari penulis muda Kota Bengkulu. Serta kecipratan
ilmu-ilmu dari mereka. Allah maha besar.
Ini buku-buku yang aku ceritain di
postingan kemarin (baca : Berawal dari Impian).
![]() | ||
selain dapat pengetahuan baru ini Bonus jadi Penyiar Radio |
Kalo yang ini hadiah lomba nulis ucapan selamat milad untuk salah satu stasiun Radio milik Pemerintah Prov. Bengkulu.
![]() |
Untuk hiburan pas liburan *ups |
Fabiayyi alaa irobbikuma tukadziban ? (Q.s. Ar-Rahman)
Perindu Pagi,19 Ramadhan 1436 H
0 komentar:
Posting Komentar
ditunggu kritik dan sarannya ya,